Selasa, 30 Juli 2019

Kepala Pusat Penelitian LP2M Gelar Sosialisasi teknik Submit Proposal LITAPDIMAS Tahun 2020


Humas IAINParepare--Sosialisasi Teknik Submit Proposal Pada LITAPDIMAS tahun anggaran 2020 oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M). Di  Aula Seni dan Budaya IAIN Parepare, senin (29/07).





Sosialisasi ini bertujuan untuk menyampaikan petunjuk teknis panduan registrasi anggota baru dan panduanupload proposal LITAPDIMAS. Dimana LITAPDIMAS merupakan portal penelitian, publikasi ilmiah dan pengabdian kepada masyarakat yang dibuat dalam rangka pengelolaan bantuan operasional perguruan tinggi negeri (BOPTN). Hal tersebut sesuai dengan keputusan Direktorat Jendral Pendidikan Islam Nomor 729 tahun 2019 tentang penyelenggaraan dan pengelolaan portal LITAPDIMAS.









Sosialisasi langsung dibuka oleh Rustam Efendy, Kepala Pusat
Penelitian LP2M IAIN Parepare dengan memaparkan secara singkat tentang teknik
submit proposal pada portal LITAPDIMAS. Dimana kegiatan ini bersifat Sharing
and Knowlegde experience.





“terkait bagaimana teknik submit proposal karena ada berberapa kawan yang sudah melakukan submit dan telah divalidasi” ungkap rustam saat memberikan arahan









Lebih lanjut rustam menjelaskan bahwa batas waktu submit proposal pada portal LITAPDIMAS  sampai pada tanggal 16 Agustus 2019.









“mari kita mengubah mindset dan paradigma kita, jangan lihat
kapan terakhirnya pendaftaran, tetapi maksud saya begitu ada waktu, kesempatan,
maka proposalnya langsung disubmit sebab orang bijak mengatakan pekerjaan yang
bisa kita selesaikan hari ini jangan ditunda sampai esok”. ajaknya


Pengumuman Kelulusan Jalur Afirmasi IAIN Parepare



Sabtu, 27 Juli 2019

Pelaksanaan CBT/SSE Calon Mahasiswa Baru Pascasarjana IAIN Parepare Rangkaikan Simulasi Ujian CBT/SSE Mobile


IAIN Parepare--- Selain pelaksanaan ujian berbasis CBT (Computer Based Test) dengan menggunakan komputer juga dilakukan simulasi ujian CBT dengan menggunakan perangkat mobile android dan IOS dilaksanakan di ruang Lab ICT lantai 2 gedung TIPD IAIN Parepare, Sabtu (27/07).





Simulasi ini diikuti oleh peserta ujian program pascasarjana IAIN Parepare. Menurut Kepala TIPD (Teknologi Informasi Pangkalan Data) IAIN Parepare, Sufyaldi  menjelaskan simulasi ujian CBT menggunakan Perangkat Mobile Android dan IOS,  kedepannya diharapkan Sistem Seleksi Elektronik (SSE) jalur mandiri baik strata satu (S1) maupun stara dua (S2)  sudah tidak bergantung lagi pada ketersediaan personal komputer yang terbatas dan butuh ruang khusus, akan tetapi sudah bisa menggunakan perangkat mobile, android ataupun ios.









“Ini bisa lebih efisien dan efektif karena hampir semua calon mahasiswa baru sudah memiliki perangkat tersebut, tinggal dikoneksikan ke server ujian SSE.  Kita bisa melaksanakan ujian seleksi di Auditorium yang bisa menampung ribuan peserta,  sehingga ujian cukup dibuat satu sesi saja,” jelas Sufyaldi.









Lebih lanjut, Sufyaldi mengungkapkan hasil simulasi SSE
mobile berjalan lancar tanpa kendala yang berarti.





“Jika infrastruktur pendukungnya sudah terpenuhi, insya Allah  tahun depan sudah dapat di implementasikan untuk Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) jalur mandiri dengan jumlah peserta yang jauh lebih banyak,” tambahnya.









Sementara Ketua Panitia penerimaan mahasiswa baru Pascasarjana
IAIN Parepare Dr. Hj. Marhani mengungkapkan sebanyak 107 peserta yang mengikuti
ujian CBT.





Rektor IAIN Parepare, Dr. Ahmad Sultra Rustan saat ditemui usai memantau langsung ujian mengaku akan terus mengembangkan ujian berbasis SSE. Ahmad juga mengungkapkan pelaksanaan ujian ini penting dilaksanakan guna mendapatkan mahasiswa yang memiliki kualifikasi kompetensi yang layak.





“Kita ingin mendapatkan mahasiswa yang memang tepat, memiliki kualifikasi dan kompetensi yang baik, layak untuk mengikuti perkuliahan sekaligus juga kita ingin melihat penyamaan persepsi bagaimana perkuliahan nanti dilakukan,” ucapnya saat di temui di lokasi ujian.









Rencananya Ahad (28/09) calon mahasiswa baru Pascasarjana
IAIN Parepare akan mengikuti tes wawancara.





Salah satu peserta ujian Akmal Basri berharap agar bisa
diterima sebagai mahasiswa Pascasarjana IAIN Parepare.





“Kami melihat IAIN Parepare salah satu perguruan tinggi yang
cukup kompeten di dalam memberikan pendidikan khususnya di Pascasarjana,”
ucapnya usai mengikuti ujian.


Ketua Prodi HKI, Sumbang Karya Buku di Perpustakaan IAIN Parepare


IAIN Parepare--- Salah satu aktivitas penting yang dilakukan oleh dosen adalah menulis. Tulisan yang dihasilkan dapat dipublikasikan dengan berbagai macam cara. Seperti yang dilakukan oleh Ketua Program Studi Hukum Keluarga Islam (HKI) Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum Islam IAIN Parepare, Dr. Hj. Rusdaya Basri, Lc., M. Ag.









Rusdaya menulis sebuah buku yang berjudul Fiqh Munakahat 4 Mazhab dan Kebijakan Pemerintah. Ratusan buku telah tercetak dan 5 di antaranya diserahkan ke perpustakaan IAIN Parepare, pada Jum’at lalu (26/07).





Foto Kiri: Usman, S. Ag., M.A (Kepala Perpustakaan IAIN Parepare) dan sisi kanan
Dr. Hj. Rusdaya Basri, Lc., M. Ag (Ketua Prodi HKI).




Kepala Unit Pelaksana (UPT) Perpustakaan, Usman menerima
langsung buku tersebut secara simbolis di gedung Perpustakaan IAIN Parepare.





“Bertambah lagi satu dosen IAIN Parepare yang menyerahkan bukunya ke perpustakaan sebagai bahan literasi bagi pemustaka terutama para mahasiswa yang ada di IAIN Parepare untuk dapat memiliki wawasan terkait dengan buku fiqih yang di serahkan oleh ketua program studi Hukum Keluarga Islam (HKI)  dalam hal ini Ibu Dr. Hj Rusdaya. Saya selaku kepala perpustakaan berterima kasih kepada ibu yang telah mewakafkan hasil karyanya di perpustakaan kita,” ucapnya.





Lebih lanjut, Usman mengaku mengapresiasi melihat antusias
para dosen lingkup IAIN Parepare  dalam
hal menulis buku.





“Syukur Alhamdulillah antusias dari bapak dan ibu dosen yang
ada dalam lingkungan IAIN Parepare sungguh sangat diapresiasi luar biasa
terutama dalam hal berkarya menerbitkan buku yang juga memang merupakan salah
satu program yang dicanangkan oleh Bapak Rektor IAIN Parepare pada tahun ini
yakni paling tidak dosen Parepare bisa berkarya dengan melahirkan karya tulis
ilmiah sebanyak 100 buku,” jelasnya Usman, Kepala UPT Perpustakaan IAIN
Parepare





Nantinya buku-buku yang diserahkan oleh para dosen ke
perpustakaan akan diprioritaskan untuk dibedah melalui kegiatan-kegiatan
formal.





“Untuk sekarang ini buku-buku yang telah diserahkan oleh
para dosen telah dipajang di etalase ruang tengah lantai 1 perpustakaan IAIN
Parepare untuk bisa dilihat oleh para pemustaka seperti yang ada di belakang
saya ini bahwa Inilah hasil karya monumental dari para dosen-dosen terbaik kita
yang ada di IAIN Parepare,” tambahnya.





Selain penyerahan buku dalam bentuk cetakan, Usman juga berharap agar para dosen yang telah menyerahkan buku dapat juga menyerahkan buku dalam bentuk digital untuk mendukung digital library kampus.









Buku yang ditulis Dr. Hj. Rusdaya ini dapat juga  dijadikan sebagai bacaan tuntunan untuk
mahasiswa bagi yg sudah berkeinginan untuk membina rumah tangga. Selain itu,
dapat dijadikan sebagai rujukan dalam pembuatan makalah, tugas dan skripsi
terkhusus bagi Prodi Hukum Keluarga Islam (HKI).





“Semoga buku ini fikih munakahat yang intinya tuntunan untuk
memilih pasangan hidup,  agar pernikahan
berkah sakinah mawaddah wa rahmah dan seluk beluk pernikahan dalam Islam,  lebih banyak dibaca lagi oleh pengunjung
perpustakaan,” harap Rusdaya saat diwawancarai via whatsapp, Sabtu (27/07).





Saat ini, IAIN Parepare juga telah mempunyai penerbitan yang
bernama IAIN Parepare Nusantara Press. Para dosen akan dibantu dalam proses
pengurusan ISBN sampai pada percetakan. Hal ini dilakukan dalam rangka
mendukung program 100 buku.


Jumat, 26 Juli 2019

Sambut Kontigen IAIN Parepare Pasca PIONIR IX, Rektor Tepati Janji


Humas IAIN Parepare--Pasca perhelatan Pekan Ilmiah Olahraga Seni dan Riset (PIONIR) di UIN Maulana Malik Ibrahim Kota Malang dua Pekan Lalu. Rektor IAIN Parepare menyambut kedatangan Kontingen IAIN Parepare di Ruang Seminar Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah (FUAD). Jumat, (26/07)









Ketua kontingen Dr. Muhammad Saleh, M. Ag., dalam laporannya
menyampaikan kontingen IAIN Parepare  dari 16 cabang lomba yang diperlombakan hampir
70 persen lanjut ke babak berikutnya. Seperti cabang takraw, Futsal, debat bahasa
Inggris, Karate,dan  Pop Solo.





Lanjutnya, Untuk debat Konstitusi melaju hingga final dan
berhasil meraih emas setelah mengalahkan tim debat dari UIN Sunan Ampel”. Ungkap
Saleh dalam laporannya





Selain itu untuk pop solo dan catur berhasil meraih harapan
dua “dan alhamdulillah IAIN Parepare berada pada posisi ke 20 dari 41 perguruan
tinggi yang mendapat medali karena ada 3 perguruan tinggi yang sama sama
memiliki satu emas”. Tambahnya lagi





Kemudian Dr. Ahmad Sultra Rustan selaku Rektor ketika
memberikan arahan juga menyampaikan bahwa tanpa medalipun Kita sudah Bangga,





“karena sudah dapat memperkenalkan kampus kita ditingkat
nasional bahwa IAIN Parepare juga bisa eksis dengan mengikuti kegiatan PIONIR
ini dalam rangka mengharumkan nama institusi kita”.ungkap rektor saat
memberikan arahan





Sehingga rektor berharap kepada kontingen jangan berkecil hati karena hanya membawa satu medali.  “Tetapi ini adalah sudah sangat lumayan dan kontingen bisa pulang dengan sehat wal afiat” tambahnya lagi









Dan mewakili dari seluruh civitas akademika mengucapkan
banyak terima kasih kepada kontingen yang telah berjuang di UIN Malang.





Lebih lanjut, sesusai yang pernah rektor janjikan, kepada yang berprestasi akan diberikan apresiasi berupa pemberian keringanan pada pembayaran Uang Kuliah Tunggal (UKT) kepada yang mendapatkan juara pada ajang PIONIR.





Sehingga pada debat konstitusi Wiwin, Riska Angreni dan Nurul Annisa yang berhasil meraih juara 1 akan dibebaskan pembayaran UKT pada semester ganjil dan genap tahun akademik 2019/2020, Selain itu juga mendapatkan bantuan tunai dari kementerian agama.





Dan bagi peserta yang lain akan diberikan piagam penghargaan
karena telah ikut berprestasi pada perhelatan PIONIR ke IX di UIN Malang.


Kamis, 25 Juli 2019

Data Inventarisasi BMN Mempengaruhi Penyusunan RKAL


Humas IAIN Parepare --- Memasuki hari ke 4, Rabu, 25/7/2019, Diklat Teknis Pengelolaan Barang Milik Negara yang diselenggarakan oleh Pusdiklat Tenaga Administrasi Balitbang Kemenag RI kerjasama IAIN Parepare berjalan lancar sesuai dengan jadwal yang dikeluarkan panitia pelaksana. Meski jadwal materi diklat cukup padat, sebanyak 30 peserta tetap mengikuti materi dengan santai tetapi tetap serius dan sungguh-sungguh dalam mengikuti materi.









Muhammad Ishak, salah satu peserta diklat yang ditemui disela-sela istirahat mengaku puas dengan materi dan narusumber dalam kegiatan tersebut. Materi diklat ini cukup komprehensif dan tuntas membahas tentang pengelolaan Barang Milik Negara (BMN), mulai dari hulu hingga hilirnya. Ishak yang juga menjabat sebagai Kasubag Keuangan dan PBMN IAIN Parepare berharap diklat ini memberikan pengetahuan dan tanggung jawab yang cukup kepada peserta tentang pentingnya pengelolaan BMN.









Seperti yang tercantum dalam jadwal, materi yang diberikan dalam diklat teknis ini adalah 1) Tata cara perencanaan dan kebutuhan BMN; 2) Tata cara penetapan status penggunaan BMN; 3) Tata cara penggunaan BMN; 4) Tata cara pemusnahan dan penghapusan BMN; 5)Tata cara pemindahtanganan BMN; 6) Tata cara penatausahaan barang persediaan; 7) Tata cara inventarisasi dan pelaporan BMN; dan 8) Penerapan aplikasi SIMAK BMN. Sementara, pemateri diklat berasal dari Pusdiklat Kemenag RI dan KPKNL Makassar.









Peserta diklat lainnya, Suherman mengatakan, jika menyimak materi-materi diklat PBMN ini, maka dapat dipahami bahwa BMN yang dimiliki setiap instansi pemerintah sudah sangat terpola melalui sistem manajemen pengelolaan yang sistematis dan komprehensif. Mulai dari perencanaan, pengadaan, pemanfaatan, pemeliharaan, penatausahaan, pengalihtanganan, penghapusan, inventarisasi dan pelaporan BMN. Apabila sistem manajemen ini berjalan dengan baik, maka saya yakin, asset instansi pemerintah akan optimal, efektif dan efesien.









"Salah satu poin yang saya pahami seputar PBMN dari uraian Eka Putra, pemateri dari Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Makassar adalah posisi strategis Pengelola BMN," kata Suherman. Menurut Eka Putra, lanjutnya mengulas penjelasan pemateri, pengelola BMN jangan memposisikan diri sebagai pengimput data semata. Tetapi jadilah pengelola BMN yang berkontribusi terhadap pengambilan kebijakan pimpinan melalui ketersediaan data base dan inventarisasi BMN.





Data base dan inventarisasi BMN merupakan kunci dari penentuan regulasi dan penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Lembaga (RKAL). Salah dan tidak mampu menyodorkan data inventarisasi BMN kepada pimpinan, maka akan berpotensi melahirkan Rencana Kerja dan Anggaran Lembaga (RKAL) yang kurang tepat dan tidak efesien," urai Suherman saat dimintai keterangannya. "Kerja-kerja Pengelola BMN adalah salah satu urat nadi lembaga, jika urat ini tersumbat atau putus maka berdampak negatif terhadap pengembangan lembaga," kata Suherman menambahkan.


Rabu, 24 Juli 2019

Gelar Rapat Pimpinan, Rektor Evaluasi Program dan Manajemen Kerja


Humas IAIN Parepare --- Memasuki tahun pertama perubahan STAIN menjadi IAIN Parepare, Rektor secara konsisten dan kontinyu melakukan program penataan organisasi dan membangun sistem manajemen kerja organisasi yang baik. Upaya ini kembali dilakukan dalam Rapat Pimpinan (Rapim) Institut Agama Islam (IAIN) Parepare yang digelar di gedung Perpustakaan Lt. 5, Rabu, 24/7/2019.









Melibatkan seluruh pemangku jabatan dalam lingkup organisasi IAIN Parepare, seperti para Wakil Rektor, Kepala Biro, para Dekan Fakultas, para Wakil Dekan Fakultas, Kepala LPM, Kepala LP2M, Kepala Perpustakaan, Kepala TIPD dan Ketua Ma'had Jamiyah. Rapat Pimpinan ini secara fokus membahas dan mengevalusi program dan sistem manajemen yang sedang berjalan.









Rektor IAIN Parepare, Ahmad Sultra Rustan ketika ditemui usai kegiatan menguraikan latar belakang dan tujuan pelaksanaan Rapat Pimpinan yang digelar kali ini. Menurut Rektor, Rapat Pimpinan yang dihadiri semua unsur pimpinan ini dimaksudkan untuk merefresh dan meneguhkan semangat dan komitmen para unsur pimpinan dalam melaksanakan amanah dan tanggung jawab yang diberikan kepada mereka. "Kita ingatkan tugas, amanah dan tanggungjawab mereka sebagai pejabat," paparnya.





Pandangan Rektor ini sejalan dengan teori manajemen yang memposisikan pimpinan pada top/middle level management yang berperan penting dan menjadi pengendali kinerja organisasi. Jika unsur pimpinan organisasi memiliki semangat yang tinggi, maka arah dan kinerja organisasi mengalami peningkatan. Upaya Rektor untuk merefresh dan memotivasi para unsur pimpinan fakultas, lembaga dan unit menjadi langkah yang penting dalam penataan manajemen kerja.





Selain itu, kata Rektor, Rapat Pimpinan ini, juga bermaksud untuk melakukan penyamaan persepsi dan pandangan antar setiap unit kerja terhadap implementasi teknis, tata kelola administrasi dan peraturan-peraturan lainnya. Dalam pengamatannya, Rektor menemukan banyak perbedaan dalam pelaksanaan kegiatan, khususnya masalah administrasi dan persuratan pada setiap unit kerja. Seharusnya, ada persamaan mekanisme.
"Seharusnya, masalah tata kelola administrasi, semua unit kerja harus sama, jangan ada perbedaan," paparnya. "Begitu pun terhadap peraturan-peraturan. Seharusnya ada kesamaan pemahaman dari setiap unit kerja agar dalam pelaksanaan kegiatan, tidak terjadi tumpang tindih antar satu bagian dengan bagian lain, atau antar satu fakultas dengan fakultas lainnya, dst.," papar Rektor serius.





Rektor menyampaikan bahwa dalam Rapat Pimpinan yang digelar, telah terbangun kesepakatan dan komitmen bersama antar unsur pimpinan untuk melakukan tata kelola administrasi sesuai dengan peraturan yang ditentukan. Demikian halnya, masalah laporan kegiatan. Rektor menekankan kepada setiap unit kerja pengguna anggaran agar membuat laporan keuangan yang baik dan benar. "Kita tidak menginginkan, ada laporan yang salah, karena laporan yang salah akan menimbulkan kesulitan pada masa datang," kunci Rektor memberikan keterangannya.


Senin, 22 Juli 2019

Pusdiklat Balitbang Diklat Kemenag RI Gelar Diklat Teknis PBMN di IAIN Parepare


Humas IAIN Parepare ---- Pusdiklat Tenaga Administrasi Badan Penelitian dan Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan (Balitbag Diklat) Kementerian Agama RI menggelar Diklat Teknis Pengelolaan Barang Milik Negara (PBMN) di IAIN Parepare. Pembukaan diklat teknis PBMN ini berlangsung, Senin, 23/7/2019 dan dihadiri langsung oleh Kepala Pusdiklat, Drs. H. Saeroji, MM. Kehadiran H. saeroji di Parepare adalah yang ke 2 kalinya, setelah hadir pada tahun lalu dalam kegiatan diklat SOP di tempat yang sama.









Penyelenggaraan diklat teknis PBMN merupakan diklat kerjasama antara Pusdiklat Tenaga Administrasi Badan Penelitian dan Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Agama RI dengan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare sebagai bentuk realisasi MoU yang ditandatangani kedua bela pihak tahun 2018 lalu. Diklat teknis PBMN ini akan berlangsung selama 5 hari, yaitu 22 - 26 Juli 2019 dan diikuti 30 peserta dari 4 PTKIN, yaitu IAIN Parepare, IAIN Bone, IAIN Palopo dan STAIN Majene Sulbar.









H. Saeroji selaku Kepala Pusdiklat dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas penyelenggaraan diklat kerjasama antara Pusdiklat dengan IAIN Parepare. Menurutnya, model diklat kerjasama ini sangat efektif dan efesien karena dapat menghemat anggaran yang cukup signifikan dengan hasil (ouput) yang maksimal. Diklat kerjasama dengan IAIN Parepare termasuk terobosan baru yang dilakukan Pusdiklat untuk PTKIN di Indonesia. Ke depannya, Kepala Pusdiklat akan berupaya mengembangkan model diklat kerjasama ini secara luas dengan PTKIN yang ada di Indonesia.









"Secara struktural, Pusdiklat Balitbang Diklat merupakan lembaga yang memiliki kewajiban dan bertanggung jawab terhadap pengembangan sumber daya Pegawai Negeri Sipil (PNS). Oleh karenanya kami akan mendorong peningkatan kualiatas dan kompetensi para PNS, khususnya dalam lingkup Kementerian Agama RI," papar H. Saeroji yang bulan September akan datang memasuki masa purna bakti. Dalam penuturannya, dia mengakui peningkatkan kompetensi PNS sangat penting karena tugas dan tanggung jawab PNS semakin kompleks. Diklat teknis dilaksanakan guna meningkat kemampuan dan skill PNS pada bidang tertentu/khusus.









Sementara Rektor IAIN Parepare, Ahmad Sultra Rustan yang memberikan sambutan menyampaikan rasa syukurnya atas pelaksanaan diklat teknis PBMN. Rektor menyebut kegiatan itu sebagai perwujudan atau realisasi dari MoU antara Pusdiklat Balitbang Kemenag dengan IAIN Parepare yang ditandatangani tahun lalu. Untuk itu, Rektor berterima kasih kepada Kepala Pusdiklat yang berkomitmen melaksanakan diklat teknis PBMN di IAIN Parepare yang menurutnya sangat dibutuhkan bagi tenaga teknis pengelola barang milik negara di kampus ini.









Melalui diklat teknis PBMN ini, Rektor berharap dapat meningkatkan kualitas dan kompetensi peserta sehingga memuncul pengelolaan administrasi, kesadaran dan tanggung jawab terhadap barang milik negara. Pengelolaan administrasi secara baik terhadap barang milik negara sangat penting dilakukan karena kesalahan administrasi dapat berdampak fatal. Rektor mencontohkan kasus dibeberapa PTKIN yang harus kehilangan asset berupa tanah/bangunan dikarenakan tidak tertibnya pengadministrasian barang milik negara tersebut.





Rektor juga menyebut pentingnya pengelolaan administrasi barang milik negara karena berimplikasi terhadap laporan, perencanaan dan pengusulan anggaran. Rektor mencontohkan salah satu asset IAIN Parepare berupa gedung "N" telah diusulkan penghapusannya karena berdasarkan penilaian tim ahli, gedung tersebut dalam status "awas" sehingga tidak layak lagi digunakan. Oleh karena itu, Rektor berpesan khusus kepada peserta agar mengikuti diklat teknis PBMN tersebut secara sungguh-sungguh dan on time terhadap waktu yang telah ditentukan. Sehingga output yang dihasilkan adalah tenaga-tenaga yang kompeten dan profesional dalam pengelolaan barang milik negara.





Dalam pembukaan diklat teknis PBMN ini, selain dihadir Rektor IAIN Parepare dan Kepala Pusdiklat Balitbang Kemenag, juga hadir Wakil Rektor Bidang AUPK, H. Sudirman L., dan Kepala Biro AUAK, Hj. Musyarrafah Amin. Seperti diketahui, sebelum Hj. Musyarrafah Amin menjabat Kepala Biro AUAK IAIN Parepare, beliau adalah pejabat teras Pusdiklat Balitbang Kemenag RI.


FEBI Berbenah Menyambut HUT Kemerdekaan RI ke - 74


Humas IAIN Parepare --- Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare bergerak cepat dalam menyambut Hari Ulang Tahun ke- 74 Kemerdekaan RI. Wakil Dekan FEBI, Yasin Soumena melalui pesan whatshapp tertanggal 22/7/2019 menyatakan FEBI siap menyambut HUT ke- 74 Kemerdekaan RI. Penyambutan FEBI terlihat dari penataan kantor dengan melakukan pembersihan dan pemasangan bendera merah putih dan aksesoris penyambutan kemerdekaan lainnya.









Apa yang dilakukan FEBI dalam menyambut HUT Kemerdekaan RI merupakan tradisi nasionalisme yang telah mengakar bagi seluruh rakyat Indonesia. Menjelang bulan Agustus, yang dimulai bulan Juli, lazimnya masyarakat Indonesia sudah menyibukkan diri melakukan persiapan penyambutan HUT kemerdekaan. Perkantoran, rumah, pekarangan, dan jalanan mulai dibersihkan, diperbarui dan didekorasi. Pagar, bagian kantor dan rumah di cat dan didesain estetik dengan nuangsa merah putih, tema kepahlawanan, dll.









Dari beberapa sumber yang kami himpun, Pemerintah RI telah merilis tentang peringatan HUT Kemerdekaan RI tahun 2019 melalui Kementerian Sekretariat Negara. Menteri Sekretaris Negara Pratikno telah menandatangani surat No. B 681 /M Sesneg/Set/TU 00 04/06/2019 tentang Penyampaian Tema dan Logo Peringatan Hari Kemerdekaan Tahun 2019 yang disampaikan ke pimpinan lembaga negara dan institusi. Tema yang diusung adalah "Menuju Indonesia Unggul".









Dalam surat tersebut, Pratikono menyampaikan bahwa tema dan logo peringata HUT Kemerdekaan ke-74 RI dapat diunduh melaui situs resmi Sekretariat Negara. Mensesneg juga mengimbau kepada pimpinan lemnbaga, institusi pemerintahan, institusi swasta, para kepala daerah, dan pihak terkait lainnya untuk ikut melakukan sosialisasi tema dan logo menyambut HUT RI tersebut.









Untuk menyemarakan HUT Kemerdekaan ke-74 RI, pihaknya meminta masyarakat untuk mengibarkan Bendera Merah Putih serentak di lingkungan instansi mulai 1 Agustus hingga 31 Agustus 2019. Selain itu, pemerintah mengimbau partisipasi masyarakat dengan memasang umbul-umbul, dekorasi, dan hiasan lainnya yang sejalan dengan tema HUT Kemerdekaan ke-74 RI.





Yasin Soumena mengakatan ketika dikonfirmasi, apa yang dilakukannya ini merupakan kegiatan rutin yang selalu dilakukan oleh civitas akademika IAIN Parepare setiap tahunnya menjelang HUT RI. FEBI hanya mengawali dan akan diikuti oleh fakultas, UPT dan lembaga dalam lingkup IAIN Parepare.


Pengumuman Kelulusan Jalur Mandiri IAIN Parepare



Minggu, 21 Juli 2019

PIONIR IX 2019: IAIN Parepare Juara 1 Debat Konstitusi


Humas IAIN Parepare--Tim debat Konstitusi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare berhasil meraih juara satu pada ajang Pekan Ilmiah Olahraga Seni dan Riset (PIONIR) IX se PTKIN di UIN Maulana Malik Ibrahim Kota Malang. (20/07)





IAIN Parepare menyabet emas Setelah mengalahkan tim debat UIN Sunan Ampel Kota Surabaya dengan Skor beda Tipis.









Adapun Lomba Debat Konstitusi telah berlangsung selama 7
hari, 15-20 juli 2019. Untuk babak penyisihan diikuti sebanyak 37 PTKIN di
gedung D UIN Malang dan pada saat memasuki tahap semi final dan final
dilaksanakan di ruang senat lantai 4 gedung Rektorat UIN Malang.





Tim Debat IAIN Parepare terdiri dari Nurul Anisa, Wiwin, dan
Riska. Mereka bertiga merupakan mahasiswa dari fakultas Syariah dan Hukum Islam
IAIN Parepare.





Wakil Rektor III Muhammad Saleh dan Sekaligus pendamping tim
debat mengatakan bahwa tim debat IAIN Parepare memang layak Juara.





“Alhamdulillah dengan kemenangan tim debat konstitusi ini,
IAIN Parepare akhirnya bisa pulang dengan membawa gelar juara”. Ungkap Saleh
saat ditemui usai pengumuman kemenangan





Iskandar Offisial Tim Juga berharap kejuaran ini dapat meningkatkan
kualitas dan motivasi Bagi tim debat untuk selalu berkarya dan berprestasi.





Annisa salah satu anggota tim debat juga mengungkapkan
kebahagiaannya bahwa perjuangannya bersama tim tidak sia-sia.





“akhirnya bisa juara bisa juara I. Padahal lawan kami saat final
itu sangat kuat ditambah saat debat kita berada pada posisi kontra” ungkap nisa


Jumat, 19 Juli 2019

Pelepasan 224 Mahasiswa ke Lokasi PPL, Dekan Fakshi Ingatkan Tagline dan Kode Etik


Humas IAIN Parepare --- Jumat, 19/7/2019, Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum Islam (Fakshi) melakukan acara pelepasan mahasiswa Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) di Aula Kampus, ba'da shalat Jumat. Acara pelepasan ini diikuti oleh 224 mahasiswa PPL yang berasal dari 4 program studi (prodi) yaitu prodi Ahwal Syakhsiyah (AS), prodi Hukum Ekonomi Islam (HEI), prodi Hukum Tata Negara (HTN) dan prodi Hukum Pidana Islam (HPI).









Hadir dalam kegiatan tersebut, Dekan Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum Islam, Dr. Muliaty, M.Ag., Wakil Dekan Bidang AUPK, Dr. KH. Agus Muchsin, Ketua Prodi Ahwal Syakhsiyah, Dr. Hj. Rusdaya Basri, Lc., sekaligus ketua panitia, Ketua Prodi Hukum Ekonomi Islam, Andi Bahri, SH.,MH., Ketua Prodi Hukum Tata Negara, Badruzzaman, SH.,MH., Ketua Prodi Hukum Pidana Islam, Wahidin, SH., MH., Muhammad Sabir, SH.MH., dan Dr. Hj. Syaidah Syam, MH.









Hj. Rusdaya Basri selaku Ketua Panitia PPL melaporkan bahwa waktu pelaksanaan kegiatan PPL akan berlansung selama 40 hari, yaitu tanggal 22 Juli - 30 Agustus 2019 dan diikuti sebanyak 224 mahasiswa dengan rincian sebagai berikut; 1) Prodi Ahwal Syakhsiyah 41 orang; 2) Prodi Hukum Ekonomi Islam 136 orang; 3) Prodi Hukum Tata Negara 29 orang dan 4) Prodi Hukum Pidana Islam 18 orang.









Mahasiswa ini akan melaksanakan PPL di berbagai instansi, yaitu Kantor Kementerian Agama, Kantor Pengadilan Agama, Kantor Pengadilan Negeri, Kantor Kejaksaan, Kantor Polri, Kantor DPRD, dan beberapa lembaga Keuangan. Instansi-instansi tersebut tersebar di 8 kabupaten/kota, meliputi Maros, Pangkep, Barru, Parepare, Pinrang, Sidrap, Enrekang, dan Polmas (Sulbar).









Hj. Rusdaya Basri mengakui jika panitia pelaksana telah bekerja optimal dalam waktu yang singkat. "Kami butuh energi yang kuat dalam mobilitas dan komunikasi dengan berbagai instansi di berbagai kota. Untungnya kami memiliki tim yang kuat, khusus sekretaris panitia yang siap pontang panting dalam menyiapkan segala sesuatunya" puji Hj. Rusdaya Basri kepada Muhammad Sabir yang mendampinginya sebagai Sekretaris dalam kegiatan tersebut.





Sementara itu, Agus Muchsin yang diamanahkan mewakili Dekan Fakshi menyampaikan berbagai pesan dan harapan kepada mahasiswa PPL. Wakil Dekan Bidang AUPK ini mengatakan bahwa pelaksanaan PPL ini berbeda dengan PPL sebelumnya. Menurutnya, PPL ini agak istimewa karena melibatkan banyak instansi seperti Kantor Pengadilan Negeri, Polri, Kejaksaan dan DPRD. "Awalnya, mereka ini enggan menerima kita, tetapi karena kita menyampaikan dengan komunikasi yang lugas, baik dan santun maka mereka pun bersedia menerima mahasiswa kita untuk PPL," cerita Agus Muchsin ketika mendatangi institusi tersebut.





Tapi jaminannya, lanjutnya menceritakan, kami berjanji kepada mereka bahwa mahasiswa yang akan dikirim PPL adalah "mahasiswa terbaik" IAIN Parepare. Oleh karenanya, Agus Muchsin yang terkenal sebagai muballig ini berpesan kepada mahasiswa agar menjaga nama baik almamaternya. "Jagalah nama baik IAIN Parepare. Belajarlah di sana sungguh-sungguh. Perbaiki cara berkomunikasi dan bekerjasamalah dengan pimpinan dan pegawai di sana dengan baik," paparnya.





Hal senada disampaikan oleh Muliaty yang ditunjuk mewakili Rektor IAIN Parepare untuk membawa sambutan sekaligus melepas peserta PPL secara resmi. Muliaty, yang juga sebagai Dekan Fakshi mengingatkan kepada mahasiswa PPL agar berpegang teguh pada kode etik mahasiswa dan tagline IAIN Parepare, yaitu "malebbi warekkadana, makkiade ampena". "Ananda semua harus tetap mengacu pada kode etik mahasiswa dalam melaksanakan PPL meski pun jauh dari kampus. Kalian semua adalah identitas IAIN Parepare dimana pun berada. Maka tetaplah kalian menggunakan pakaian, berkomunikasi dan berperilaku sesuai dengan kode etik. Jadilah mahasiswa yang "malebbi warekkadana makkiade ampena," tegasnya.


Praktisi Hukum Bekali Mahasiswa Fakshi Ilmu "Legal Drafting"


Humas IAIN Parepare --- Program Studi Hukum Pidana Islam Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum Islam (Fakshi) menggelar workshop hukum tentang "Legal Drafting". Workshop yang mengangkat tema "perancangan naskah hukum (Legal Drafting) dan Kontrak Kerjasama" dilaksanakan di Aula kampus dan dibuka langsung oleh Rektor IAIN Parepare, Ahmad Sultra Rustan, Jumat, 19/7/2019.









Ahmad Sultra Rustan sekalu Rektor IAIN Parepare mengapresiasi dan menyambut secara positif atas kegiatan workshop yang dilaksanakan oleh Prodi Hukum Pidana Islam ini. Menurut Rektor, kegiatan workshop ini sudah baik dan juga benar. Kegiatan workshop itu baik karena merupakan kegiatan ilmiah yang sangat urgen dan bermanfaat bagi mahasiswa, khususnya dalam peningkatan pengetahuan praktis dalam ilmu hukum.





Ilmu "legal drafting" merupakan pengetahuan dasar dan praktis yang harus dikuasai secara mendalam oleh setiap sarjana hukum. Kompetensi ini akan menjadi modal utama dalam menjalankan setiap profesi hukum yang ada, baik bagi seorang hakim, jaksa, pengacara, mau pun konsultan hukum lainnya. Bahkan untuk pembuatan konstitusi negara, seperti Undang-undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan Menteri, Peraturan Daerah, Peraturan Desa, dll. juga membutuhkan ilmu "legal drafting" ini. Oleh karenanya, mahasiswa syariah harus paham dan tahu baik secara teori mau pun praktis tentang ilmua legal drafting.









Sementara itu, Dekan Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum Islam (Fakshi), Muliaty menyampaikan bahwa pihaknya sengaja mendorong pelaksanaan workshop hukum ini karena meyakini kegiatan ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa. Meski waktu pelaksanaannya singkat, tetapi workshop sangat membantu mahasiswa dalam mengelaborasi teori-teori hukum yang diperolehnya di perkuliahan dalam bentuk pengamalan praktis. "Jadi melalui workshop "Legal Drafting" ini, mahasiswa memperoleh pengetahuan praktis/teknis tentang sistematika perancangan sebuah naskah hukum. Mahasiswa harus mampu membuat dan menyusun naskah hukum yang benar.," papar Dekan dalam sambutannya.









Dalam workshop ini, selain menghadirkan unsur akademisi, yaitu Dr. Zainal Said, MH., (Pakar Hukum Ekonomi), panitia pelaksana juga mendatangkan praktisi hukum langsung dari Makassar, yaitu Anwar Ilyas, SH.,MH. Kedua narasumber ini sangat kompetibel dalam ilmu hukum dan menjadi kolaborasi narasumber yang ideal, dimana Zainal Said sebagai akademisi (ilmuan) berlatar pendidikan doktor ilmu hukum ekonomi dari Universitas Gaja Mada. Sementara, Anwar Ilyas merupakan alumni Fakultas Hukum Unhas dan bekerja sebagai praktisi hukum dan staf ahli DPRD. Malang melintang di lembaga bantuan hukum dan sekarang bekerja sebagai advokad yang cukup ternama di Makassar.





Dalam materinya, Anwar Ilyas memberikan materi dengan lebih banyak mengungkap pengalaman - pengalaman praktisnya dalam menjalankan profesinya sebagai pengacara. Selain itu, alumni Fakultas Hukum Unhas ini juga mendetailkan di depan mahasiswa tentang ruang lingkup dan sistematika pembuatan dan penyusunan naskah hukum termasuk masalah kontrak perjanjian kerjasama serta implikasi hukum yqng terkait dengannya. Sementara, Zainal Said membawakan materi tentang proses legislasi di Indonesia. Melalui materi ini mahasiswa memahami tentang struktur dan mekanisme pembuatan perundang-undangan.


Rabu, 17 Juli 2019

Peserta Upacara Bendera Berdoa Untuk Perjuangan Kontingen Pioner di Malang


Humas IAIN Parepare --- Pelaksanaan upacara bendera hari kesadaran nasional rutin dilaksanakan di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare setiap bulan pada tanggal 17. Kali ini, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam mendapat giliran menjadi pelaksana acara upacara bendera hari kesadaran nasional untuk bulan Juli 2019. Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Dr. Muhammad Kamal Zubair, M.Ag., bertindak sebagai pembina upacara bendera, sementara pemimpin dan penggerek bendera berasal Resimen Mahasiswa (Menwa).









Untuk penyelenggara acara upacara bendera, Zulkarnail bertindak sebagai pembaca Undang-undang Dasar 1945, Hasnidar sebagai pembaca Sumpah Korpri, Ira Sahara sebagai pembaca Kode Etik ASN, Alfuhera sebagai pembawa susunan acara dan Intan bertindak sebagai dirgen/pemimpin lagu. Upacara bendera ini dihadiri oleh seluruh pegawai IAIN Parepare baik yang berstatus tenaga honorer, ASN pegawai kependidikan, dan ASN dosen. Kehadiran mereka diabsesi oleh pihak kepegawaian dengan menandatangani absen yang diedarkan pasca pelaksanaan upacara bendera.









Muhammad Kamal Zubair dalam amanahnya sebagai pembina upacara menyampaikan bahwa pelaksana upacara bukan sekedar rutinitas semata, tetapi juga memberikan manfaat yang besar bagi pegawai, khususnya dalam membangun silaturrahim, kebersamaan dan meng-update berbagai informasi antar sesama pegawai. Upacara bendera ini adalah satu-satunya momentum untuk saling bertemu dan bercengkrama antara satu yang lain, karena waktu selain ini, semuanya disibukkan dengan pekerjaan masing-masing.









Pada kesempatan ini pula, Muhammad Kamal Zubair memberikan apresiasi atas kebijakan pimpinan, khusus Rektor IAIN Parepare atas berjalannya tim Monitoring dan Evaluasi pada setiap Fakultas dan unit. Menurutnya, kegiatan monitoring dan evaluasi ini akan memberikan efek dan manfaat terhadap peningkatan kinerja, mengukur serapan anggaran dan pertanggungjawaban keuangan yang pada setiap fakuktas dan unit. Oleh karenanya, doktor ilmu ekonomi Islam ini menghimbau kepada semua fakultas dan unit untuk mengsupport tim monitoring dan evaluasi dalam melaksanakan tugasnya.









Selain itu, Muhammad Kamal Zubair mengingatkan kepada koleganya, khususnya para dosen agar memanfaatkan waktu yang lagi "slow" karena libur perkuliahan. "Mari kita memanfaatkan waktu dengan melaksanan kegiatan Menulis, Riset dan Pengabdian. Mumpung waktu lagi "slow". Riset dan pengabdian adalah bagian dari tri darma perguruan tinggi yang harus dilaksanakan oleh setiap dosen, selain pengajaran," paparnya dihadap peserta upacara.









Sebelum mengakhiri amanah selaku pembina upacara, Muhammad Kamal Zubair mengajak kepada seluruh peserta upacara bendera untuk berdoa kepada kontingen IAIN Parepare yang sedang berjuang di ajang Pioner. "Semoga anak-anak kita yang sedang bertaruh di ajang Pioner dapat mempersembahkan yang terbaik dan mengharum nama baik IAIN Parepare," harapnya dalam doa.





Usai pelaksanaan upacara bendera, para peserta tidak langsung pulang ketempatnya masing-masing. Sebagian di antaranya berbincang dan bercengkrama satu dengan yang lain sambil menikmati bubur kacang ijo yang telah disiapkan. Sebagian lainnya, sibuk mengantri untuk menandatangani absen yang diedarkan. Nampak sekali jalinan silaturahmi yang kuat di antara mereka.